Hasil kajian partisipatif di desa Bugalima, banjir genangan merupakan ancaman dengan risiko tertinggi. Jika musim hujan tiba banjir sudah pasti menggenangi 14 bangunan rumah tinggal tepatnya di dusun tiga.
Informasi ini dipresentasikan oleh fasilitator program Incident untuk desa Bugalima Donatus Kopong dalam forum pertemuan rutin kelompok KSB(Kampung Siaga Bencana) dan Tim NRM(Natural resources managenment) bertempat di Aula Pertemuan desa Bugalima 10 mei 2023.
Dari pemaparan peta risiko terlihat banjir menggenangi 37 rumah di dusun tiga jika intensitas hujan melebihi dua jam termasuk menggenangi rumah ibadah, kantor desa dan Sebagian Lapangan Bola Kaki. Tinggi genangan banjir mencapai 30 cm atau setinggi lutut orang dewasa dan bertahan hingga dua sampai tiga bulan. Tingginya bangunan badan jalan raya dari pada lahan pemukiman merupakan akar dari permasalahan ini.
Dampak yang ditimbulkan dari genangan berupa wabah penyakit yang menyerang anak-anak seperti malaria dan muntaber. Situasi demikian oleh petugas kesehatan wilayah adonara barat, telah menjadikan desa Bugalima sebagai di desa lokasi khusus untuk memantau dan melakukan pendampingan.
Dalam dokumen kajian kapasitas dan kerentanan dihasilkan bersama KSB dan NRM banjir genangan ditetapkan sebagai Ancaman prioritas di desa Bugalima. Hingga saat ini tim KSB dan NRM desa bugalima telah melakukan aksi pembersihan lingkungan dan normalisasi got saluran banjir. Aksi ini terbukti mempercepat waktu genangan dan mengurangi tinggi genangan kira-kira sebagian dari tinggiย sebelumnya.
Apresiasi dan terimakasih datang dari salah satu anggota KSB, Bapak Stefanus Sengaji sebagai guru SMPN Satap Bugalima karena sudah membuat peta kajian yang sangat tersistem dengan penjelasan informasi-informasi daerah rawan bencana di desa Bugalima. โPeta yang jelas dan dokumen kajian yang lengkap ini adalah sebuah langkah baik menjadikan data untuk intervensi pembangunan di desa Bugalima.
Terkait rencana aksi NRM penanaman pisang dan kelor di lahan kebun masyarakat harus terus digalakkan selain untuk konsumsi, tapi ada nilai ekonomisnya dan juga untuk makanan ternak. ini program baik harus didukung dan masyarakat harus antusias terlibat. Apresiasi dan terimakasih dari saya secara pribadi dan sebagai anggota KSB untuk YPPS dan CRSโ. *SP. Pati Hokor/Ypps*