Suara Flores 24 November 2025
Penulis: Nobertus Dalu Luron Editor: Gabriel Anggur

Suara Flores – Perpustakaan Desa Waibao resmi meraih Juara 1 Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Kabupaten Flores Timur Tahun 2025. Prestasi ini menjadi bukti kesungguhan masyarakat dan pemerintah desa dalam membangun ruang literasi yang lahir dari inisiatif warga dan didukung berbagai pihak.
Kepala Desa Waibao, Hironimus Raga Aran, menjelaskan bahwa gerakan literasi di Waibao telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir melalui komunitas baca di kampung-kampung. Kegiatan membaca, latihan kosa kata dan percakapan bahasa Inggris, hingga aktivitas budaya rutin diikuti warga dari berbagai kelompok usia mulai anak TKK, siswa SD, hingga remaja SMP.
Kolaborasi dengan Yayasan YPPS juga turut menguatkan kegiatan literasi di desa. Program seperti kelas bahasa Inggris, kelas membaca, dan pendampingan budaya dilaksanakan secara berkelanjutan. Anak-anak binaan taman baca bahkan telah tampil pada sejumlah festival budaya di Taman Kota.
“Perpustakaan ini bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi ruang belajar, ruang berkumpul, dan ruang tumbuh bagi masyarakat. Keterlibatan komunitas warga sejak awal menjadi fondasi keberhasilan ini,” ujar Hironimus.
Apresiasi untuk Pendamping Desa
Dalam kesempatan itu, Hironimus menyampaikan apresiasi kepada Pendamping Desa Waibao, Antonius Hajon Liwun, yang dinilai memiliki peran penting dalam penguatan perpustakaan dan pembangunan desa secara keseluruhan. “Kami mengapresiasi kinerja pendamping desa, khususnya di Waibao. Pak Antonius selalu hadir dalam setiap proses, mulai dari musyawarah hingga pelaksanaan program. Beliau konsisten memberikan gagasan dan mendorong berbagai inovasi,” tegasnya.
Menurutnya, setiap program baik pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat selalu melibatkan pendamping desa untuk memastikan perencanaan berbasis kebutuhan warga serta berjalan terukur dari awal hingga evaluasi. “Dalam gerakan literasi melalui perpustakaan desa, dukungan beliau sangat berarti. Karena itu kami memberikan apresiasi penuh atas kontribusinya untuk Waibao,” tambahnya.
Pendamping Desa: Literasi Harus Berbasis Data
Pendamping Desa Waibao, Antonius Hajon Liwun, menyampaikan apresiasi kepada seluruh komponen desa atas capaian tersebut. Ia menegaskan bahwa pembangunan perpustakaan merupakan langkah maju yang lahir dari perencanaan berbasis data dan kebutuhan nyata masyarakat.
“Saya mengapresiasi pemerintah desa, BPD, dan seluruh lembaga masyarakat yang memanfaatkan Dana Desa untuk pembangunan perpustakaan. Upaya ini adalah implementasi dari hasil pendataan SDGs Desa dan pendataan SDM tahun 2025,” ujarnya.
Antonius berharap perpustakaan Waibao terus dikembangkan, termasuk penambahan ruang baca yang lebih nyaman dan menarik minat warga.
“Harapannya, ke depan bisa dibangun taman atau ruang santai agar warga lebih tertarik datang ke perpustakaan,” tuturnya.
Ia menekankan pentingnya perencanaan desa yang berpijak pada data, sebagaimana diamanatkan regulasi desa.
“Apa pun yang kita bangun melalui APBDes harus berdasarkan kebutuhan desa, bukan keinginan. Ketika dipandu oleh data, hasilnya pasti lebih tepat dan berdampak,” ungkapnya.
Menuju Model Literasi Desa
Pemerintah Desa Waibao berharap perpustakaan terus berkembang sebagai pusat literasi, pendidikan, dan aktivitas masyarakat. Dengan manajemen yang tertib dan agenda kegiatan yang berkelanjutan, perpustakaan ini diharapkan menjadi model gerakan literasi desa yang inspiratif bagi wilayah lain di Flores Timur.
Sumber: Suara Flores: https://flotim.pikiran-rakyat.com/daerah/pr-3669814168/literasi-maju-desa-berkembang-perpustakaan-waibao-jadi-yang-terbaik-di-flores-timur?page=all









