Kawan YPPS
  • Home
  • Program YPPS
  • News
  • Profil YPPS
    • Sejarah
    • Kemitraan
    • Kondisi Terkini
No Result
View All Result
  • Home
  • Program YPPS
  • News
  • Profil YPPS
    • Sejarah
    • Kemitraan
    • Kondisi Terkini
No Result
View All Result
Kawan YPPS
No Result
View All Result
Home Campaign
Dorong Penerapan Pertanian Konservasi Dan Cerdas Iklim, Petani Bugalima Diberi Pelatihan

Dorong Penerapan Pertanian Konservasi Dan Cerdas Iklim, Petani Bugalima Diberi Pelatihan

KawanYPPS by KawanYPPS
Desember 3, 2022
in Campaign, Environment, Program YPPS
0
0
SHARES
61
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
(Pelatihan pertanian konservasi dan cerdas iklim di Balai Desa Bugalima oleh pemateri Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Adonara Barat, Eduardus Apenobe bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Stefanus Usen Kia dan Field Facilitator,
Donatus Kopong)

Petani Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, menerima pelatihan Pertanian Konservasi dan Cerdas Iklim, yang diselenggarakan oleh Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) atas dukungan NGO Catholic Relief Service (CRS).

Kegiatan berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 21 dan 22 November 2022. Penyampaian materi dilaksanakan di Balai Desa Bugalima sedangkan praktik diaplikasi di kebun demplot milik petani dengan melibatkan perwakilan empat kelompok tani yaitu, Baran Tawa, Tawan Sare, Hone Wai dan Via Vite, berjumlah 30 orang.

Pelatihan ini dihadiri pemateri pemateri Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Adonara Barat, Eduardus Apenobe bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Stefanus Usen Kia dan Field Facilitator, Donatus Kopong.

Donatus Kopong Leyn, Field Facilitator INCIDENT Project, mengatakan bahwa “pelatihan tentang konservasi dan cerdas iklim bertujuan, agar para petani dilatih memahami konsep pertanian konservasi dan cerdas iklim sehingga mampu mempraktekkan dan mereplikasi praktek- praktek tentang pertanian koservasi dan cerdas iklim di kebun masing – masing serta menyebarluaskan praktek- praktek pertanian konservasi ini kepada para petani lainnya”

Lebih lanjut, Stefanus Usen Kia, Peyuluh Lapangan Pertanian (PPL) Desa Bugalima, dalam materinya terkait pertanian konservasi dan cerdas iklim memaparkan, pertanian konservasi adalah salah satu alternatif model praktek pertanian di lahan kering yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktifitas tanaman dan kualitas lingkungan melalui perbaikan kualitas tanah,

Model pertanian konservasi lebih menekankan pada perbaikan kandungan bahan organik tanah melalui tiga pendekatan, yaitu, olah tanah, pemulsaan dan pola tanam. Olah tanah minimal dilakukan dengan menggali lubang tanah atau pembuatan terasering. Sedangkan pemulsaan dilakukan dengan memanfaatkan dedaunan di sekitar kebun untuk ditebar di kebun. Terakhir, pola tanam dengan menanam tanaman monokultur, menanam tanaman satu jenis dan pola tanam polikultur dengan menanam banyak tanaman pada satu bidang lahan yang tersusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang baik.

Di sisi lain, Eduardus Apenobe, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian menekankan bahwa pertanian konservasi ini mendorong petani untuk menjaga kesuburan tanah dengan perbaikan/rehabilitasi tanah menggunakan pupuk kompos dan memanfaatkan tanaman/daun legume, pupuk dasar dengan kompos dan bahan organik.

(Para petani bahu membahu menebar mulsa di area demplot)

Hari kedua pelatihan, dilakukan praktek pembuatan alat tes kesuburan tanah, pembuatan pupuk kompos dan praktek penerapan pertanian konservasi dan cerdas iklim demplot.

Dalam diskusi di sela-sela pengerjaan demplot, Martinus Tena Rere, anggota kelompok tani Baran Tawa, mengatakan bahwa “selama ini kami berkebun dengan cara membakar dan membersihkan kebun sebersih- bersihnya ternyata ini keliru, pelatihan ini semakin membuat kami paham dan mendorong kami menerapkan pertanian konservasi dengan cara menebar dedaunan di kebun agar nanti hancur bisa menyuburkan tanah, gali lubang, membuat terasering dan menerapkan pola tanam tumpang sari dan atau pola tanam double truk seperti yang dijelaskan pendamping pertanian”.

Sekretaris Desa Bugalima, Yoseph Dapa mengucapkan, “terimakasih kepada para pemateri dan perwakilan anggota kelompok tani yang walau dengan kondisi hujan tetapi kegiatan ini berhasil dilaksanakan, kami pemerintah desa terus mendorong agar para petani desa Bugalima menerapkan model pertanian konservasi dan cerdas iklim ini.***(Penulis: Donatus Kopong Leyn/Editor: Avilla Riwu)

Tags: adaptasi iklimdemplotincidentpertanian regeneratifPerubahan Iklim

Related Posts

Wujudkan Desa Tangguh Bencana, YPPS dan CRS Latih Warga Bokang Wolomatang dan Kobasoma Lewat Metode CLDRM+
News

Wujudkan Desa Tangguh Bencana, YPPS dan CRS Latih Warga Bokang Wolomatang dan Kobasoma Lewat Metode CLDRM+

Desa Posiwatu Memanen Air di Musim Hujan
Campaign

Desa Posiwatu Memanen Air di Musim Hujan

Merawat Hokeng Jaya di Kaki Lewotobi Agar Tak Mati Ditinggal Mengungsi
News

Merawat Hokeng Jaya di Kaki Lewotobi Agar Tak Mati Ditinggal Mengungsi

SILC Tawarkan Solusi Keuangan Adil bagi Warga Flores Timur
Campaign

SILC Tawarkan Solusi Keuangan Adil bagi Warga Flores Timur

Remaja Flores Timur Belajar Kesehatan Reproduksi Hingga Bersihkan Pantai
Campaign

Remaja Flores Timur Belajar Kesehatan Reproduksi Hingga Bersihkan Pantai

Berkat Kedatangan 10 Mahasiswa IFTK Ledalero, Petani Desa Posiwatu Semangat Lestarikan Benih Lokal
Campaign

Berkat Kedatangan 10 Mahasiswa IFTK Ledalero, Petani Desa Posiwatu Semangat Lestarikan Benih Lokal

Next Post
YPPS Sukses “Menarik” Karang Taruna Desa Blepanawa Tanam Bibit Untuk Ekosistem (NRM)

YPPS Sukses "Menarik" Karang Taruna Desa Blepanawa Tanam Bibit Untuk Ekosistem (NRM)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

Wujudkan Desa Tangguh Bencana, YPPS dan CRS Latih Warga Bokang Wolomatang dan Kobasoma Lewat Metode CLDRM+

Wujudkan Desa Tangguh Bencana, YPPS dan CRS Latih Warga Bokang Wolomatang dan Kobasoma Lewat Metode CLDRM+

Desa Posiwatu Memanen Air di Musim Hujan

Desa Posiwatu Memanen Air di Musim Hujan

Merawat Hokeng Jaya di Kaki Lewotobi Agar Tak Mati Ditinggal Mengungsi

Merawat Hokeng Jaya di Kaki Lewotobi Agar Tak Mati Ditinggal Mengungsi

Instagram Facebook Twitter Youtube
Kawan YPPS

Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) Kabupaten Flores Timur

© 2022 - YPPS Kabupaten Flores Timur

No Result
View All Result
  • Home
  • Program YPPS
  • News
  • Profil YPPS
    • Sejarah
    • Kemitraan
    • Kondisi Terkini

© 2022 - YPPS Kabupaten Flores Timur