
Desa Blepanawa 20 Januari 2023. Program INCIDENT(Increasing Resilience Through Climate Change Adaptation & Disaster Risk Reduction In Nusa Tenggara) atau Peningkatan Ketahanan Melalui Adaptasi Perubahan Iklim & Pengurangan Risiko Bencana di Nusa Tenggara saat ini berjalan 18 bulan di Kabupaten Flores Timur.
Seperti yang dijelaskan Antonius Ado Within selaku manager program INCIDENT, YPPS (Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial) bersama mitranya CRS (catholic relief Services) mengusung tiga tujuan utama. “Terdapat tiga tujuan utama dari program INCIDENT yakni praktik pertanian yang adaptif dengan dampak perubahan iklim & bencana. Praktek ini sudah dilaksanakan sejak bulan September 2022 dengan membangun Kebun belajar yang disebut Kebun Demplot. Mulai Januari 2023 kami memasuki tujuan kedua yaitu memitigasi, dan beradaptasi dengan risiko bencana & iklim. Tujuan terakhir adalah ketahanan keuangan rumah tangga. Hari ini kami melakukan kegiatan Sosialisasi dan pembentukan Kampung Siaga Bencana(KSB) yang merupakan kegiatan pertama dari tujuan kedua program INCIDENT”, lanjut Antonius.
KSB merupakan kumpulan orang-orang pilihan di desa, yang merelakan diri untuk belajar dan memfasilitasi terbangunnya kesiapsiagaan desa menghadapi guncangan bencana dan perubahan iklim di desa. Dalam menjalankan tugasnya KSB diharapkan membantu pemerintah terkait program-program kesiapsiagaan didesa.
Pembentukan KSB disambut antusias oleh Ketua BPD dan Kepala desa Blepanawa. Hal ini disampaikan melalui sambutan pada ritual pembuakaan kegiatan yang bertempat di Balai Keterampilan Desa Blepanawa. “Kehadiran YPPS di desa membawa banyak pengetahuan untuk desa kami. Kira-kira satu tahun lebih YPPS hadir di desa Blepanawa, banyak pengetahuan dan keterampian yang kami peroleh. Kami berhasil membangun kebun permakultur dipekarangan dan selanjutnya kebun adaptif di ladang”, Cerita ibu ketua BPD desa Blepanawa Petronela Peni Tobin.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh kepala desa Blepanawa sebelum membuka secara resmi kegiatan ini. “Terima kasih YPPS sudah membantu kami dengan pembentukan Kampung Siaga. Terkait kegiatan hari ini merupakan salah satu impian saya saat ini. Mengingat kejadian bencana angin kencang pada akhir bulan desember lalu berdampak pada kerusakan rumah tinggal salah satu warga kami. Masyarakat dihimbau untuk datang membantu korban. Namun yang hadir saat itu hanya saya dan Linmas. Bahkan perangkat desa malah sibuk dengan kegiatan lain. Masyarakat kami berpikir bahwa Bencana adalah urusan pemerintah desa.
Diakhir sambutannya kepala desa Kembali mengajak masyarakatnya yang terpilih agar mengikuti dengan baik kegiatan ini dan kedepannya desa Blepanawa lebih siaga dan mampu bekerja sama dalam hal urusan Bencana. “Kehadiran kita pada tempat ini, adalah kegiatan sosialisasi terkait bencana. Berarti yang kita dapat adalah pengetahuan. Selanjutnya akan dibentuk tim siaga bencana. Jika ada bencana tim ini bisa mengurusnya, dengan demikian sedikitnya bisa mengambil tugas pemerintah, marikita berjalan Bersama”.
Kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan KSB ditutup dengan pemilihan pengurus Tim KSB desa Blepanawa. Aloysius Beda Beribe terpilih sebagai ketua KSB. Anggota yang terpilih selanjutnya akan dikukuhkan melalui SK desa, dan akan mendapatkan pelatihan Manajemen Risiko Bencana Berbasis Masyarakat.***SP. Pati Hokor***