
Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) bekerjasama dengan Catholic Relief Service (CRS) Indonesia menggelar pelatihan pengurangan risiko bencana oleh masyarakat atau Community- Led Disater Risk Management (CLDRM) bagi Pengurus dan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Bugalima, tanggal 25 sampai 27 Januari 2023, bertempat di Aula Kantor Kepala Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat.
Pelatihan ini diikuti oleh pengurus beserta anggota KSB, dihadiri Yohanes Rikardus Baka Tukan, Kepala Desa Bugalima selaku Pembina KSB, Yanuarius Jawa Bala, Project Officer Icident Kabupaten Flores Timur, Melkior Koli Baran, Direktur YPPS, Antonius Ado Witin, Project Manager Incident dan para Field Facilitator Project Incident Kabupaten Flores Timur.
Januarius Jawa Bala, Project Officer Incident Kabupaten Flores Timur dalam arahan pembukaan pelatihan, menyampaikan, selamat kepada masyarakat bugalima karena secara sukarela bergabung dalam wadah Kampung Siaga Bencana (KSB), Pelatihan CLDRM bertujuan untuk memperkuat kapasitas manajemen pengurangan risiko bencana oleh masyarakat agar perlu adaptif terhadap bencana. ’’tiga hari kegiatan ini belajarlah sungguh- sungguh supaya ada pengetahuan tentang bencana berguna bagi diri sendiri, untuk keluarga, desa dan untuk kehidupan kita selama masih hidup di dunia ini, ilmu yang di dapat ini gratis tidak harus ke sekolah dan mengeluarkan biaya yang begitu banyak, dengan kita tahu tentang bencana dan penanggulangannya, maka kita mewartakan dan menyampaikan hal – hal baik bagi semua orang’’.
Pelatihan ini berisi materi dan diskusi oleh Field Facilitator Desa Bugalima, Donatus Kopong Leyn, dan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Muhamad Saleh Belang.
Lusia Mariana Benga Ama, salah satu peserta kegiatan yang ditemui di sela- sela kegiatan pelatihan, mengatakan “ Kegiatan pelatihan manajemen pengurangan risiko bencana, kami sangat puas dan tahu tentang ancaman, bencana, resiko, buat diagram venn, gambar peta sosial desa, membuat daftar prioritas masalah di desa, identifikasi solusi, membuat rencana aksi komunitas dan rumah tangga, serta monitoring, kiranya ke depan KSB ini menjadi tempat untuk kami belajar tentang bencana dan penanggulangannya”.
Kepala Desa Bugalima, Yohanes Rikardus Baka Tukan, mengatakan bahwa, “Persoalan bencana itu merupakan kebutuhan pokok, desa Bugalima ini salah satu desa rawan bencana maka kalau ada bencana, KSB ini menjadi garda terdepan untuk menanggulangi bencana di desa ini, banyak anggota KSB yang muda – muda, mereka ini menjadi corong untuk mengerakkan KSB ini agar berfungsi, sebelum pihak luar seperti Kepolisian, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan lembaga lain yang konsen terhadap bencana datang mengurus bencana di desa kita, KSB sudah ada di depan untuk mengatasinya”. Terimakasih kepada CRS dan mitranya YPPS, sudah membantu membentuk KSB Desa Bugalima, dengan adanya KSB ini sudah bisa membantu kami pemerintah desa dalam kerja–kerja tentang kebencanaan. ***Donatus Kopong Leyn