
Ditengah rutinitasnya sebagai perangkat desa Helanlangowuyo kec. Ileboleng bapa simon Subhan Arep mampu memanfaatkan waktu sisanya untuk menanam sayur. Usaha sayur organik ia geluti Sejak Tahun 2017 diatas lahan 20 meter persegi. Kehadiran YPPS di Desa Helanlangowuyo mampu memberi dorongan kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit dan air sedukupnya.
Perlu diketahui wilayah kecamatan Ileboleng dalam peta kerentanan termasuk dalam kategori wilayah sangat rentan atau kurang air dengan indeks kekeringan 0.74-0.80. Berdasarkan peta indeks kekeringan hasil kajian YPPS, BPBD, PIAREA dengan dukungan Oxfam Rata-rata indeks kekeringan di Flores Timur berada pada 0.62- 0.68 dan yang paling rendah/ lembab berada pada 0.50 – 0.53. Kondisi Geografis Kec. Ileboleng yang demikian kering ini berbanding terbalik dengan tingkat Kesuburan tanahnya yang mengandung material muntahan GUnung Api Ile Boleng.
Budidaya sayuran Pekarangan merupakan salah satu aksi pertanian adaptif kekeringan. Bapak Simon salah satu anggota kelompok dampingan YPPS yang mampu memperolah tambahan penghasilan dari menanam sayur organic. Tahun ini ia sudah mengantongi keuntungan sebesar Tujuh Juta Rupiah. Uang sebanyak ini ia peroleh dari penjualan sawi dan kangkung. Rata-rata harga sawi 200 ribu per bedeng dan kangkung rata-rata 100 ribu per bedeng. Terhitung dari bulan sepetember ini bapa simon sudah menjual tujuh bedeng sawi sebanyak empat kali, dan Lima bendeng kangkung sebanyak tiga kali. Tujuh Juta tersebut belum termasuk tanaman lain seperti Tomat dan pepaya.
Menurut bapa Simon usaha sampingan yang sudah ia geluti selama enam tahun kini mendapat tantangan. Banyak warga masyarakat desa Helanlangowuyo mulai mengembangan sayur-sayuran sebagai sumber pedapatan tambahan. Hal ini terjadi karena beberapa Sumber air dari sumur bor dibangun di desa tersebut. Untuk perawatan mereka lebih banyak menggunakan Pupuk Kimia. Sekilas Sayuran Nampak besar dan menarik untuk pembeli.
Situasi demikian bapa simon mencoba meningkatkan perawatan sayurannya dengan menambah nutrisi organic seperti mulsa serta pupuk. Selain itu bapa Simon memanfaatkan media social untuk mengkampanyekan sayuran sehat. Alhasil saat ini bapak Simon Kembali mendapat pelanggan setia.
Keberhasilan ini tentu mendapat dukungan dari istri setianya Mama Yanti. Dalam seminggu Mama Yanti menjual hasil panennya ke pasar sebanyak 2 kali. Sedangka hari lainnya pelanggan yang mendatangi kebun sayur mereka.
…spph…