
Sabtu, 3 September 2022, bertempat di Aula Gedung Keterampilan desa Blepanawa, tim dari Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) melakukan sosialisasi program Increasing Resiliency Through DRR and CCA in Nusa Tenggara (INCIDENT) dan pembentukan Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP). Desa Blepanawa merupakan kawasan hulu penyedia sumber mata air bagi warga kota Larantuka dan sekitarnya. Kawasan hutan tropis dengan cekungan lereng gurung mampu menyediakan sumber air yang cukup. Sehingga upaya perlindungan kawasan sumber mata air menjadi atensi bersama semua pihak. Termasuk pencegahan penebangan liar, kebakaran hutan dan lahan, serta pencegahan banjir dan longsor. Sehingga pembentukan dan penguatan kapasitas kelompok Siaga Bencana Desa menjadi hal urgent dalam penyusunan sistem peringatan dini dalam upaya pengurangan resiko bencana. “Ekosistem ini perlu di jaga, jika salah satu mata rantai terganggu akan berdampak besar bagi kehidupan manusia pada umumnya”, kata Karolus Kaya Ola, fasilitator YPPS.

UBSP Wai Matan di mata Kaum Perempuan Blepanawa
Tentang program INCIDENT, Karolus menjelaskan tiga keluaran dari program ini saling berkaitan. Tiga Keluaran tersebut adalah Disaster Risk Reduction (DRR), Agriculture, dan Ketahanan Finansial. “Kondisi iklim global berpengaruh besar pada sektor pertanian dan ekonomi keluarga. Untuk itu pembentukan Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) dapat mempebaiki dan meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga”, demikian ujar staf YPPS ini. Motivasi ini dapat membangkitkan komitmen ibu-ibu yang hadir untuk membentuk UBSP di desa mereka. Menanggapi respon ibu-ibu ini maka hari itu juga Tim YPPS memfasilitasi pembentukan UBSP. Mereka dibagi berkelompok untuk mendiskusikan nama dan anggota pengurus dari UBSP, aturan-aturan yang akan ditetapkan dan besar simpanannya. Dari hasil urung rembuk kelompok diskusi, diperoleh nama UBSP Wai Matan. Nama ini menggambarkan visi usaha ke depan harus mampu memberi hidup seperti Air Susu Ibu serta menjadi sumber mata air bagi genersi bangsa . Sementara struktur pngurusnya, ketua Emilia Y.S. Beribe, Sekretaris, Agustins Leto Beribe dan Bendahara, Maria Magdalena M. Wea. ***(Adrianus Bao Boleng-Fasilitator Desa_INCIDENT Project).