
Mentari tersenyum hangat mengiringi langkah Anita menuju aula SMP St.Yusuf Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Tanpa takut dan malu, remaja 15 tahun itu berdiri di hadapan teman-temannya sambil menceritakan tentang menstruasi.
“Pertama kali menstruasi saat semester satu kelas VIII saat itu saya baru pulang dari gereja” tutur Anita
Bagi Anita, pengalaman menstruasi pertamanya tidak menarik. Ia merasa menstuasi adalah hal yang menyebalkan dan memalukan. Namun, semua pikiran itu sirna setelah ia menerima program Manajemen Kesehatan Menstruasi yang digencar UNICEF dan disosialisasikan di sekolahnya.
Anita memang suka bercerita, sehingga tak heran jika ia bagikan juga informasi tentang Manajemen Kesehatan Menstruasi kepada ibu, kakak, tetangga bahkan komunitas rohani yang ia ikuti. Ia bahkan tidak segan menegur temannya yang masih suka mengejek atau mengolok.
Kegiatan ini sangat dinanti-nantikan oleh pihak sekolah. Kepala sekolah SMP Swasta Katolik St. Yusuf, Adrianus Pedan Balun mengaku senang karena sosialisasi ini meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja tentang kesehatan menstruasi dan agar tidak menganggu konsentrasi belajar remaja.
Banyak Pengetahuan yang Bisa Didapat di OkyApp
“Dulu saya malas ganti pembalut, tunggu tembus baru ganti. Tapi sekarang selalu ganti tiap empat jam” ucap remaja bernama lengkap Maria Anita Taaena.
Anita mengaku sangat senang mengenal aplikasi Oky. Banyak informasi dan fakta-fakta menarik seputar menstruasi yang ia dapatkan di OkyApp.
Setiap hari, Anita selalu mengecek berapa hari lagi ia akan menstruasi di OkyApp. Ia bahkan mengajak teman-temannya untuk menggunakan aplikasi ini.
Selain dapat mengetahui waktu menstruasi, OkyApp berisikan beberapa fitur menarik seperti “diari” dan ensiklopedia seputar kesehatan mesntruasi, relasi dengan lawan jenis, hak-hak anak dan masih banyak informasi lain yang membantu remaja agar menyiapkan diri dan mengantisipasi informasi simpang siur yang beredar di masyarakat.
“Teman-teman harus banyak bersyukur, karena sudah mendapat menstruasi. Tidak boleh membenci diri sendiri hanya karena halangan menstruasi” pesan Anita. ***(Penulis: Avilla Riwu)