Meskipun baru seumur jagung, namun Kelompok Siaga Bencana Desa Mokantarak sigap menemukan korban hilang yang tenggelam di laut

Ketenangan warga desa Mokantarak pada 07 Maret 2023 sontak heboh. Yosep Bahanama Kelen (49) dikabarkan hilang tenggelam di laut depan desa. Warga berbondong dan berkumpul di tepi pantai Nuba, tak jauh dari desa. Korban diperkirakan tenggelam di sekitar pantai itu.
Menurut Mama Nona, istri korban, sekitar pukul 15:00 korban meninggalkan rumah. Dia menuju pantai untuk memancing ikan di sekitar pantai Nuba menggunakan sebuah sampan miliknya. Sejam kemudian seluruh kampung jadi heboh bahwa Yosep tenggelam di laut.
Kabar menghebohkan ini direspon cepat Kelompok Siaga Bencana Desa (KSBD) Mokantarak. Kelompok yang baru beberapa bulan difasilitasi pembentukannya melalui program INCIDENT itu langsung bergerak. Gabriel Growing Kelen, salah seorang anggota KSB berinisiatif menghubungi anggota lainnnya yang memiliki perahu untuk turun memberi bantuan. Pencarian pun dilakukan oleh anggota KSB. Bahkan sejumlah anggota KSBD melakukan penyelaman di tempat kejadian perkara, namun hasilnya nihil.

Dalam situasi tak menentu ini, KSBD sadar bahwa bantuan dari luar sangat dibutuhkan, seperti Tim SAR yang memiliki kapasitas memadai. Gabriel pun ingat perkenalannya dengan Koordinator TAGANA Flores Timur ketika berlangsung pelantikan KSBD Mokantarak beberapa waktu lalu. Koordinasi cepat dengan Tagana pun dilakukan oleh KSBD dan selanjutnya Tagana mengontak tim SAR di markas BASARNAS Maumere.
Gerak cepat ini membuahkan hasil. Untuk pertama kalinya, KSBD yang baru seumur jagung ini bisa menghadirkan Tim SAR ke Desa Mokantarak. Sebelum berganti hari, tepatnya pukul 12 lebih 15 menit, SAR Maumere tiba di Mokantarak.
Koordinasi dengan berbagai stakeholder di desa langsung dilakukan. Jelang fajar di tanggal 08 Maret 2023 tim SAR terjun ke lokasi. Dalam hitungan tidak sampai sejam, korban yang telah tak bernyawa itu berhasil dievakuasi pada kedalaman 16 meter.
Penjelasan tim SAR bahwa, korban diduga meninggal di atas sampan sebelum jatuh dan tenggelam di dasar laut. Jenasah langsung dibawa ke RSUD Fernandez Larantuka untuk pemulazaran dan selanjudnya dikebumikan di Mokantarak.

Gabriel Kelen mengaku sangat beruntung bergabung dalam KSBD yang difasilitasi program INCIDENT. “Berbekal ilmu yang kami peroleh selama mengikuti latihan Manajemen Pengurangan Risiko Bencana berbasis Masyarakat (CLDRM) bulan Januari 2023 lalu, kami bisa berpartisipasi membantu warga kami yang tenggelam”, demikian pengakuan Gabriel mewakili anggota KSBD Mokantarak.
Dijelaskan Gabriel, salah satu bagian dari ilmu yang dibagikan Fasilitator Perubahan program INCIDENT adalah pemetaan dan analisis pemangku kepentingan. “Dalam situasi seperti ini materi Latihan itu membantu kami melakukan koordinasi. Semua pihak terkait cepat terhubung dan datang memberikan pertolongan, terkhusus tim SAR yang berkedudukan di Maumere”, tandas Gabriel.
Menurut Gabriel, yang juga salah seorang anggota BPD Mokantarak itu, bahwa musibah tenggelamnya seorang warga sedesa jadi ujian bagi organisasi kesiapsiagaan bencana tingkat desa yang telah mendapat surat keputusan dan pengukuhan Pemerintah Desa. Dirinya berharap ke depan anggota KSBD difasilitasi melakukan Latihan dan simulasi penanganan bencana korban di laut.
“Terimakasih YPPS dan CRS Indonesia atas fasilitasi ilmu dan keterampilan membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana”, kata Gabriel mengakhiri penjelasannya. *** Liberius Langsinus, FF INCIDENT.